Tumbuhkan Daya Tangkal Idiologi Radikal Terorisme Melalui Pendidik
Surabaya. Seratus undangan guru SD-SMP dihadirkan di Gedung Sawunggaling, Pemerintah Kota Surabaya, lantai 6 untuk mengikuti sosialisasi Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jatim, dengan tema membangun sinergitas untuk melindungi anak bangsa dari bahaya intoleransi dan radikalisme di wilayah kota Surabaya. Dengan dua pemateri Prof. Dr. Hj. Hesti Armiwulan, S., S.H., M.Hum, CMC, CCD dan Prof. DR. Husniyatus Salamah Zainiyah, M.Ag yang sangat luar biasa. (13/11/24)
Acara yang dimulai tepat pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 12.30 WIB tersebut bertujuan agar para guru mampu menjadi perpanjangan tangan dari FKPT Jatim untuk memberikan penanaman nilai-nilai moderasi beragama, bahwa semua agama apapun juga mengajarkan tentang moderasi beragama dalam perspektif agama-agama.
Dalam Agama Islam mengenalkan tentang nilai moderasi seperti tawasuth, tawazun, i'tidal, tatharruf dan Al-Aulawiyah. Sedangkan Cristianity mengajarkan ajaran delapan prinsip persekutuan. Dalam Hinduism mengajarkan tentang ajaran catur guru. Dan, Buddhism mengajarkan ajaran 6 dasar. Sehingga akan lahirlah moderasi beragama melalui pandangan dan pemikiran murid.
Untuk antisipasi melindungi anak bangsa dari bahaya intoleransi dan radikalisme para guru diharapkan selalu menunjukkan cinta kasih tanpa membedakan sehingga menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan sehat. Merasa tidak berbeda dengan lainnya, serta mendapatkan perlakukan yang sama. Dengan demikian murid tidak akan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekitarnya.
Bahkan pembullian dan kekerasan di sekolah pun disinyalir mampu membuat murid bisa dengan mudah diubah doktrin sehingga mereka mengikuti kelompok yang dianggapnya bisa menerima mereka. Oleh sebab itu, guru, terutama Guru Agama Islam dan Guru PKN sejak dini memberikan pondasi yang kuat tentang nilai-nilai dalam agama dan juga memiliki jiwa NKRI sehingga mempunyai pendirian yang kuat. (TimHumasSH)