Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Kamis, 14 Mei 2020

Menjawab Kegalauan Siswa Dengan Toleransi

Menjawab Kegalauan Siswa Dengan Toleransi

Ustadz Sugeng Setiyo Budi di TV 9

Surabaya - Adab terhadap non muslim merupakan materi kelas atas yang disiarkan TV9 dalam rangkaian acara pesantren ramadhan ceria#dirumahsaja , kamis 14/05/20 

Bersama Ustadz Sugeng Setiyo Budi, S.Th.I  GPAI SDN Tambaksari III/159 yang terkenal sebagai guru sejuta inovasi ini menyampaikan materinya sangat berbeda dengan pemateri-pemateri lainnya. 

Tak hanya ilmu yang sesuai materi saja yang diberikan, melainkan teknologi yang dikuasai alumni mahasiswa Ushuluddin FIAD Universitas Muhammadiyah Surabaya ini pun tak luput disertakan dalam penampilannya, sehingga mampu memukau pemirsa dengan edukasi religi.

Ustadz Sugeng, memberikan tiga konsep rumus bertoleransi sebagai adab terhadap non muslim. Sebagaimana yang diketahui, Indonesia merupakan negara kesatuan yang berbingkai bhinneka tunggal ika yang menyatukan RAS, budaya, bahasa, suku bangsa dan agama. 

Sedangkan perbedaan 6 agama merupakan keragaman agama yang ada di Indonesia yaitu Islam, Prostestan, Katolik, Budha, Hindu dan Konghuchu dan sebagai agama yang rahmatan lil alamin, kita harus memiliki adab sebagai prilaku akhlakul karimah pada non muslim juga. 

Sebaik-baik ketauladanan adalah Rosulullah SAW, bagaimana cara Beliau menghadapi kaum yahudi ketika memaksa untuk bertukar agama, ketika Rosul diajak bernegoisasi, sehingga Allah menurunkan Surah Al-Kafirun sebagai jawaban negoisasi tersebut. Terutama tersirat dalam ayat 6, lakum dinukum waliyadin.

Dari ayat tersebut ada 2 rumus dalam negoisasi adab terhadap non muslim ala Ustadz Android ini, yaitu: Pertama, toleransi beragama, bahwa agamaku adalah agamaku dan agamamu adalah agamamu. Serta, bagi kamu amalanmu dan bagiku amalanku. 

Yang kedua, Allah tidak melarang berbuat baik dan adil pada non muslim. Sebagaimana dalam Surah Al-Mumfahanah ayat 8. Yang juga telah dicontohkan oleh Rosulullah, bagaimana Nabi Muhammad memberi makan orang Yahudi buta yang membenci nabi. Bahkan nabi pun menengok Yahudi dari sakitnya padahal telah berbuat jahat pada nabi.

Sementara itu, Ustad yang juga aktif dalam Ikatan Guru Indonesia (IGI) memberikan konsep toleransi yang mencakup tiga hal, yaitu: keyakinan beraqidah pada Tuhan. keyakinan beribadah yang terdapat dalam rukun Islam seperti shalat, puasa, zakat dan haji. Semua itu tidak boleh kita mencegah, mengganggu, menghina dan mengikuti jika ada teman non muslim beribadah serta keyakinan bersyariat yaitu benar-benar menjalankan hukum Islam dalam kehidupan kita. Harus diterapkan, jangan ditinggalkan. 

"Contohnya daging babi haram untuk kita makan, jadi jangan dimakan, tapi jika ada teman non muslim malah bilang boleh dimakan, maka biarkan dia memakan, jangan melarang dan jangan juga diikuti". pesannya. (humas)

Tidak ada komentar:

 
 
Blogger Templates