Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Sabtu, 24 Februari 2024

GPAI Surabaya Kunjungi Sanggar Alam Anak Jogja

 GPAI Surabaya Kunjungi Sanggar Alam Anak Jogja 

Keluarga besar KKG PAI Kota Surabaya 


Surabaya. Studi banding dilakukan dalam rangka  membuka cakrawala Guru-Guru Agama Islam, kali ini pilihan KKG PAI Kota Surabaya memilih Sanggar Alam Anak (Salam) Jogya sebagai pembelajaran yang berfokus pada peserta didik. Sri Wahyaningsih dan Toto Rahardjo, sebagai pendiri Salam Sanggar Anak (Salam). (24/02/24)


Mata pelajaran yang biasanya dipakai di sekolah-sekolah pada umumnya tidak berlaku di sekolah Salam. Karena menurut sekolah tersebut menganggap skat pelajaran dianggap tidak memerdekakan pembelajaran, sehingga bertolak belakang dengan kurikulum merdeka. Oleh karena itu Salam tidak memberlakukan mata pelajaran. 

Forum pertemuan dengan Sanggar Alam Anak Jogja 


Menurut pendiri Salam. Yang berpatokan pada Romo Wijoyo yang mengkategorikan sekolah ada 2 yaitu Sekolah Birokrasi dan Sekolah kehidupan. Dan sekolah kehidupan tersebut yang diterapkan Salam. Bukan berarti peserta didik tidak belajar. Namun pembelajaran yang diberikan adalah tentang kehidupan. Peserta didik bisa melakukan riset dan menemukan sebuah karya.


Riset-riset yang dilakukan oleh peserta didik Salam boleh memilih sesuai ketertarikan masing-masing yang peserta didik memiliki keunikan, sehingga peserta didik mampu mendesain pembelajarannya sendiri. Bahkan peserta didik selalu belajar melalui peristiwa yang terjadi di sekeliling (dekat dalam kehidupan mereka). Sehingga pembelajaran di Salam bisa kita temukan sekolah bukan penjara, setiap orang memiliki kecenderungan, menemukan pengamatan sendiri, menemukan sebab akibat, memperoleh data dan fakta, semua didapatkannya dari lingkungan. 


Dalam kurikulum Salam merupakan riset semester. Dengan tahapan-tahapan seperti menentukan tema riset tersebut sesuai keinginan peserta didik, menyusun perencanaan, melaksanakan riset, olah analisa, kemudian persentase hasil sebagai versi ujian, kemudian menerapkan. Sehingga dari input menghasilkan otput. Tidak hanya pengetahuan saja yang didapat, tapi juga barang-barang yang dibutuhkan dalam kehidupan yang sudah berhasil dijual seperti sabun, kaos, makanan, minuman dan banyak lagi. Sehingga meminimalkan ketergantungan pada pabrik. Riset-riset yang dilakukan oleh peserta didik banyak dituliskan dalam buku-buku yang diterbitkan. Menjadikan Salam menjadi 10 sekolah terunik di dunia.(TimHumasSH)

Tidak ada komentar:

 
 
Blogger Templates