Ngopi Perdana GPAI Surabaya
Surabaya. Seminar daring yang dikemas dalam acara Ngopi (Ngobrol Pendidikan Islam) perdana kali ini membahas tentang permasalahan Guru PAI yang sedang berlangsung, terutama tentang kekerasan seksual yang dilakukan oleh pendidik dan tentang kebijakan yang menuntut Guru PAI harus bisa menyelesaikan administrasi dengan cara berkolaborasi dan komunikatif agar tidak ketinggalan informasi melakui siaga dan emis. (24/10/23)
Acara yang dipandu langsung oleh Ketua Umum KKG PAI Kota Surabaya, A. Zainal Abdin. Dengan dua pembicara yaitu Kasi PAIS Kementerian Agama Islam Surabaya dan admin PAIS Kemenag Surabaya.
Pembinaan oleh Pak Arifin kepada Guru Agama Islam Surabaya yang harus bisa dilakukan selain mengembangkan intelektual, sumber daya manusia, juga bisa memperbaiki akhlak sebagai pondasi dasar. Sehingga menjadi contoh tauladan bagi siapa pun. Jangan sampai Guru Agama Islam mencemari profesinya dengan sikap pencabulan pada murid atau rekan kerja sehingga hilang kepercayaan masyarakat pada Guru Pendidikan Agama Islam.
Pesan yang benar-benar ditanamkan oleh Kasi Pais Kemenag dalam pembinaan tersebut, berharap Guru Pendidikan Agama Islam bisa menjadi Guru yang profesional dengan melahirkan murid yang multitalen.
Sementara itu pembicara kedua mengenai administrasi Guru Pendidikan Agama Islam harus bisa menyelesaikan administrasinya sendiri, dari emis maupun siaga. Mengenai emis yang telah singkron dengan dapodik, nantinya GPAI saat mengisi jadwal tidak perlu mengisi, namun cukup klik sesuai instruksi dalam siaga maka akan muncul jadwal sesuai Dapodik. Semua administrasi akan lebih mudah karena jika ada kesalahan GPAI hanya tinggal memperbaiki di Dapodiknya.
Sementara P3K tahun 2023 tidak bisa cair sesuai dengan P3K tahun 2022. Setelah SK turun serta merta tidak bisa dicairkan. Termasuk dengan PPG karena aturan baru, kebijakan kementerian keuangan. Masih bisa diajukan ke pusat dan baru disediakan dananya sehingga bisa cair tahun depannya. Dengan demikian diharapkan GPAI yang sedang menunggu pencairan tersebut mengikuti regulasi yang ada dengan sedikit lebih sabar. Bagaimana pun pihak Kemenag dan admin akan berusaha secepat mungkin membantu GPAI terutama yang non PNS.
Acara ngopi yang semakin hidup dengan sesi tanya jawab membuat permasalahan-permasalahan yang ada sudah mendapatkan solusinya. Semoga acara-acara serupa akan terus berjalan demi menjawab permasalahan GPAI ke depannya. (TimHumasSH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar