Sahabat Rosulullah SAW
Surabaya- Program belajar dari rumah bersama guruku di Jawa Pos TV masuk dalam materi pengayaan dengan materi Kisah Sahabat Rosulullah SAW bersama dua GPAI, Ustadz Khozin Mustafid, S.Ag., M.Pd.I asal SDI Darut Taqwa dan Ustadz Miftakhul Huda. S.Ag asal SDN Gunungsari III-531 menyapa siswa siswi kelas enam Kota Surabaya. (30/11/21)
Edisi spesial tersebut dibawakan duet dengan mengulas khulafa'ur Rasyidin, diantaranya Abu Bakar As Shiddiq, Umar Bin Khattab, Utsman Bin 'Affan dan Ali Bin Abi Thalib. "Untuk lebih hafal coba kita ucapkan bersama anak-anak, sebelum kita mengupas kisah satu persatu Sabahat Rosulullah SAW." Kali pertama Ustadz Huda mengawali pembelajaran sebelum mengisahkannya. (29/11/21)
Penampilan dua Ustadz tersebut saling melengkapi satu dengan yang lainnya saat mengupas kisah Abu Bakar As Siddiq yang mendapatkan gelar As Siddiq karena selalu membenarkan ucapan Rosulullah.
Satu-satunya sabahat yang memiliki anak gadis dan menjadi istri Rosulullah SAW. Dari kepemimpinan Abu Bakar yang terkenal dalam programnya adalah mendirikan Baitul Mal.
Sesi selanjutnya pasangan duo Ustadz GPAI Surabaya pun melanjutkan kisahnya Umar Bin Khottob selaku Kholifah selanjutnya. Julukannya Al Faruq. Sosok yang terkenal pemberani membela yang benar.
Dalam kepemimpinan Umar banyak kemajuan yang pesat, yaitu perluasan daerah kekuasaan islam yang artinya perluasan Islam semakin jaya. Penetapan kalender 1 Muharram sebagai kalender Hijriyah dan mengangkat hakim-hakim atau qodhi serta membagi daerah menjadi beberapa wilayah. Merupakan gebrakan kemajuan dalam kepemimpinan tersebut.
Satu kisah yang menggambarkan betapa lembutnya hati Kholifah ke dua tersebut, kebiasaan Beliau yang selalu ingin melihat dari dekat kebiasaan rakyatnya di bawah kepemimpinannya. Saat itu, Beliau berhenti di rumah gubuk yang di dalamnya terdapat anak yang menangis dan sang ibu membohongi sedang memasak, padahal yang di dalam tungku adalah sebuah batu.
Tamparan bagi Beliau, masih ada rakyatnya yang menderita, sehingga Beliau sendiri yang mengangkat sekarung gandum dan menolak bantuan Aslam untuk menggantikan memikul beban tersebut karena dia tidak ingin berdosa di hadapan Allah karena kesalahan dalam menjadi pimpinan saat dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Sifat terpuji yang harus kita tauladani ketika kelak menjadi pimpinan.
Kholifah ke tiga, yaitu Usman Bin Affan yang bergelar Junuroin, dua cahaya yang menikahi dua Putri Rosulullah. Dalam kepemimpinan Usman yang terkenal yaitu membukukan Al-Qur'an kali pertama. Memprakarsai renof Masjid Nabawi. Keteladanan yang bisa kita contoh dari Beliau adalah menggunakan kekayaan untuk berjuang dalam keIslaman. Sehingga kedermawanan Beliau tidak membuatnya bertambah miskin.
Ali Bin Abi Thalib, Kholifah terakhir, karomallahuwajaha, Ali yang selalu menjaga pandanganya. Dalam masanya, Ali seorang pemuda yang cinta ilmu pengetahuan. Beliau juga terkenal dengan julukan pintu ilmunya Rosulullah yang merupakan gudangnya ilmu. Dalam kepemimpinannya, Ali Bin Abi Tholib sempat mendirikan beberapa madrasah. Pusat ilmu tafsir yang juga didirikan dalam masa kepemimpinannya.
Sesi terakhir, duo penyaji pun memberikan kesimpulan dan berharap siswa siswi mentauladani sifat keempat Kholifah yang telah dikisahkan, tentang sahabat Rosulullah. Sebagaimana yang sudah diikuti oleh penyaji yang sudah peduli dengan pendidikan.
Mendidik siswa siswi untuk menjadi insan yang tak hanya mumpuni dalam pengetahuan saja, namun juga teknologi. Quis benar dan salah yang selanjutnya diberikan oleh duo penyaji pun semakin mengasah dan menambahkan pengetahuan siswa siswi tersebut untuk lebih memahami materi yang sudah diberikan sebelum memberikan penugasan yang bisa dikumpulkan di GPAI masing-masing. (TimHumasSH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar