Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Rabu, 23 September 2020

Rahasia Cahaya Pendidikan Ada dI Takhali, Tahalli dan Tajalli

Rahasia Cahaya  Pendidikan Ada dI Takhali, Tahalli dan Tajalli

Dr(Chan) Mohammad Syafiudin ,MBA 

Surabaya. Webinar pendidikan karakter yang menghiasi puncak semarak muharram 1442 H kali ini pemateri mengajak guru-guru agama islam seSurabaya untuk kembali merenungi, apa yang sebenarnya dicari dalam kehidupan. Proses kebajikan yang akhirnya kembali kepada Allah. (23/09.20)

Dr. (Chan) Muhamad Syafiudin, MBA (Senior Vice Presiden Human Capital Dan General Affairs) dari PT. Pelindo sebagai nara sumber memberikan pendidikan karakter dengan topik "Spirituality at work : Rahasia Cahaya Pendidikan" bahwasanya ada 3 kunci, Takhalli bagaimana seorang guru harus membersihkan dari 300 penyakit hati. Tahalli, kemudian guru menghiasi diri dengan sifat baik seperti mendoakan murid. Tajalli, maka guru akan mendapatkan hasil dari pendidikan yang mengandung kebajikan.

Dari keterangan Beliau, bisa diambil kesimpulan oleh moderator, Ustad Mansur, bahwa nilai ilahiyah dalam pendidikan
tercipta insan GURU atau individu yang mampu membangun peradaban mulia di muka bumi. Membangun peradaban sekolah yang agung sebagimana cita-cita Nabi Muhammad SAW.

Contoh kota madinah yang mengalami kemajuan dan Nabi menginginkan agar peradaban yang kita lakukan mengandung NUR madinah Al Munawwaroh. Sehingga tujuan webinar kali ini membentuk lembaga pendidikan menjadi suatu lembaga yang spiritualis yang rahmatan lil alamin. Bukan kapitalis.

Walaupun aktivitas dunia tapi tetap dalam kerangka robbana atina fid dunya hasanah.
Hasanah bermakna kebajikan, menjadi apapun tetap mendapatkan kebahgiaan. Karena yang terpenting adalah, ada kebajikan di sana.

Di akhirat tetap meminta kebajikan. (balasan dari yang kita lakukan tetap ada di akhirat).

Pembinaan Karakter sangat urgent.
Karena saat ini situasinya sangat carut marut.
Bagaimana kita kembali mengajak menuju Allah.
- Dibutuhkan para dai menguasai materi.
- Memahami obyek
- Kita bawa kemana tujuan pendidikan

Allah berfirman : Inna arsalnaka syahidan wa mubassiron.Guru agama harus lebih menyambungkan hati ruh dan jiwanya kepada Allah swt. Kita punya tugas menjadikan sekolah seperti al madinah al munawwaroh. Mubassiron dengan mengajak kepada kebahagiaan. (kebahagiaan yang hakiki adalah bertemu Allah)

Orentasi pendidik adalah Allah
bersyukur dengan apa yang diberikan oleh Allah saat ini (maqom) sebagai apapun kita menebar kebajikan rahmatan lil alamin.

Nadhiron, harus ada Allah dalam
apa yang dilakukan.Daiyan ilallah, mengajar adalah mengajak kepada Allah, berupa ketaatan. Cara agar terjadi seperti, Bi idznihi yaitu diizinkan Allah. Cirinya, apabila dalam hati kita ada komunkasi dengan Allah.

Karena para sufi sangat hati-hati, selalu merasa menjadi hamba.
sirojam muniro dengan melahirkan lampu-lampu yang menerangi qalbu kita, akan terjadi banyak pencerahan.

Mari kita melakaukan rekonstruksi ulang.

اِنَّآ اَرْسَلْنٰكَ شَاهِدًا وَّمُبَشِّرًا وَّنَذِيْرًاۙ وَّدَاعِيًا اِلَى اللّٰهِ بِاِذْنِهٖ وَسِرَاجًا مُّنِيْرًا ( الاحزاب:43-46)
Terjemah Kemenag
45.  Wahai Nabi! Sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi, pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, (Al-Ahzab:45)
Terjemah Kemenag 46.  dan untuk menjadi penyeru kepada (agama) Allah dengan izin-Nya dan sebagai cahaya yang menerangi. (Al-Ahzab:46)

La tashab kepada orang yang tidak mengajakmu kepada Allah taala.
metode dalam dunia pendidikan:
Ud u ila sabili robbika- Bil hikmah:
Spirituality at work: menghadirkan Allah kedalam setiap aktifitas kita. urat nadi pekerjaan kita dalam hal ini pendidikan. (TimHumas)

Tidak ada komentar:

 
 
Blogger Templates