Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Selasa, 12 Mei 2020

Sang Da'i Pelajar Surabaya Juara Dari Rumah


Sang Da'i Pelajar Surabaya Juara Dari Rumah

Ustadz Ahmad Zainal Abidin Juri Da'i Pelajar Surabaya memberikan apresiasi dan komentar nya pada finalis

Surabaya,- Lomba dai cilik yang digelar oleh KKG PAI Kota Surabaya yang bekerjasama dengan Dispendik bukanlah siswa biasa. Ke-15 vinalis tersebut adalah anak-anak Surabaya pilihan yang awalnya sudah memiliki deretan prestasi. Jelas mereka adalah perwakilan berkualitas dari tiap wilayah di Surabaya. 12/05/20.

Juara dari rumah, bintang pelajar 2020 sebagai bentuk pentas PAI tahun ini di TV 9, yang dikemas berbeda mampu mengangkat nama GPAI selangkah lebih maju dari guru bidang studi lainnya.
Para peserta selain juara untuk mencari juara tersebut, telah menunjukkan layak untuk menjadi juara kali ini. Materi yang masih tetap sama dengan sesi pertama, namun penyampaiannya yang memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya membuat suasana kompetisi semakin memanas.
Peserta 1, Pasya Yuda dengan tema: Bersatulah Negeriku Melawan Corona. Mampu menghipnotis pendengar dengan retorika yang memikat. Menggunakan lebih dari satu bahasa ini mendapat pujian dari Ustads Shodiq.
Peserta 2, Queen R, dengan tema : Hidup bersih dan sehat itu keren, pun tak mau kalah. Seakan dua peserta ini saling ingin menampilkan yang terbaik. Sama-sama memberikan variasi pidatonya dengan lagu.
Peserta 3, Faiza A, dengan tema : Senangnya puasa ramadhan #dirumahaja.
Peserta 4, Raka Z, dengan tema : Hidup bersih dan sehat itu keren.
Peserta 5, Novia N, dengan tema : Ibadah Sederhana di Bulan Ramadhan.
Peserta 6, Zaskia N, dengan tema : Senangnya puasa ramadhan #dirumahaja.
Peserta 7, Aska M, dengan tema : Ramadhan bersatu melawan corona.
Serta Peserta terakhir 8, Sabrina, dengan tema : berbakti kepada orang tua.
Sudah dinilai bagus oleh para juri, meski masih mendapatkan catatan-catatan kecil untuk memperbaiki penampilan  selanjutnya. Namun yang pasti, banyak peserta lomba yang harus bisa membedakan antara ceramah, berpuisi dan mendongeng, karena disitulah bedanya retorika, ucap Shodiq. (humas)

Tidak ada komentar:

 
 
Blogger Templates