Andai Bel Bisa Ngomong, 5 Pertanyaan Satu Menit
Surabaya - Tepat pukul 12.30 WIB, lomba cerdas cermat pendidikan agama Islam dimulai, diawali dengan perkenalan masing masing kelompok dan pengambilan kartu soal di Aula pesantren Assalafi Al-Fitrah Kenjeran Surabaya, 24/5/19
Siswa sangat antusias dan bersemangat mengikuti lomba ini, suara bel saling bersahutan dari tiap-tiap kelompok untuk memperebutkan giliran menjawab. Tampak terlihat dari wajah mereka ketegangan dan kecemasan, ketika mendapat soal dari pembaca soal (host lomba).
Namun dari sini dapat diambil pelajaran kekompakan, ketangkasan dan keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapatnya, yang nantinya akan dibawa pulang dan diterapkan di sekolah mereka masing masing.
Lomba LCC yang digalakkan panitia pondok romadhan tingkat kota 1440 H tahun ini berwajah beda. Jika biasanya lomba LCC pada tahun-tahun sebelumnya diambil 10 besar yang akan maju babak final, setelah melalui sesi tes tulis secara serempat.
Maka tidak dengan lomba LCC kali ini. Bedanya tahun ini, panitia melombakan semua peserta yang diwakili oleh 31 kecamatan yang dikemas dengan 9 babak dan akan diambil 3 grup masuk semi final, yang akhirnya akan terpilih 3 pemenang. Setiap grup akan mendapatkan 5 pertanyaan dalam satu menit.
Selanjutnya ada sesi lempar jawaban serta babak rebut pertanyaan. Jika kalah memencet bel jelas akan ketinggalan.
"Kenapa semua kecamatan dilombakan langsung, tidak seperti dulu yang kami ambil 10 besar. Karena kami ingin semua anak berkesempatan untuk berpengalaman mengikuti LCC." jelas host lomba yang sekaligus ketua KKG PAI Kota Surabaya, A Zainal Abidin.
Bisa dilihat kerja kelompok guru tingkat kota tersebut yang kebetulan panitia pondok romadhan, yang selalu membuat acara penuh inovatif dalam tiap tahunnya, untuk membentuk generasi anak muslim yang tak bisa dipandang sebelah mata nantinya.(Humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar