Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Selasa, 30 Maret 2021

Maket Teaterikal Boneka Wayang Hipnotis Pelajar Surabaya

 Maket Teaterikal Boneka Wayang Hipnotis Pelajar Surabaya 



Surabaya- Profesionalitas kameramen dan sutradara SBO TV sangat mengambil peran sehingga pengambilan gambar nya sangat proporsional dan membuat teatrikal terasa hidup dan menghipnotis pelajar Surabaya yang menyaksikan program belajar dari rumah bersama guruku. Selasa . (30/03/21)


Ribuan pelajar kota Surabaya masih tetap belajar dirumah dengan melihat tayangan SBO TV  mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti dengan tema senangnya berakhlak terpuji dipandu oleh Ustadzah Ainur Rofiah, M.Pd.I, GPAI SD Kyai  Ibrahim Surabaya.


Media yang dibawa oleh pemateri untuk menunjang penampilannya dalam penyampaian materi adalah sebuah rebana dan rumah mainan atau maket yang dibuat dari stik es cream sehingga membuat pembelajaran berbeda dengan yang lainnya. 


Acara yang ditayangkan secara live dimulai pukul 11.30-12.00 WIB tersebut diawali dengan doa dan mengajak siswa belajar dari rumah bersama guruku diajak menyanyi qosidah dengan diiringi rebana. 


Kemudian penyaji menampilkan sebuah gambar tentang tolong menolong tanpa melihat perbedaan agama, salah satu sifat terpuji yang akan menjadi pembahasan yaitu tentang husuudhon, simpati, toleransi dan hidup rukun yang dijelaskan dengan begitu baik. 


Husnudhon yang diterangkan dengan dukungan gambar power point tentang berbaik sangka dan lawan katanya su'udhon yang diibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri sebagaimana dalam Al-Qur'an Qs. Al-Hujarat ayat 12.


Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan simpati yang merupakan perasaan kebersamaan secara sosial sehingga bisa merasakan perasaan orang lain. 


Sedangkan toleransi menurut Islam disebut tasamuh yaitu sikap saling menghormati dan saling bekerja sama di antara kelompok yang berbeda baik etnik, bahasa, budaya, politik maupun agama. Dan hidup rukun sesuai Qs. Al-Hujarat ayat 13.


Pembelajaran yang diakhiri dengan drama teatrikal sebagai penguatan materi, gambaran kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) yang dipentaskan dilakoni dua orang anak yang mengajak bermain, namun terkendala untuk mengaji sedangkan anak satunya menghormati. 


Ceritanya pun dilanjutkan saat diganti hari minggu juga dia terkendala beribadah di gereja maka yang dilakukan adalah mengganti bermain di hari lain begitulah cara mereka mencontohkan gambaran untuk hidup rukun dan toleransi beragama.  (HumasSH)

Tidak ada komentar:

 
 
Blogger Templates