Perginya Sang Pelita GPAI
Rasanya Baru Kemarin ...
Kita bertemu, mengenal, berkumpul,berteman, bersenda gurau. bersahabat dan bersaudara bersama Pak H. Supriyanto ...
Beliau sosok pejuang sejati ...
Beliau dedikasikan segenap tenaga, pikiran, waktu bahkan harta benda demi kemajuam GPAI Surabaya yang benar-benar bermartabat dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai humanisme abadi ...
Beliau tidak hanya sebagai guru bagi kita tapi juga sebagai orang tua, mentor, mediator, motivator dan sang negosiator ulung ...
Beliau sosok yang sederhana meski sebenarnya berada ...
Gaya bertuturnya pun lugas, santun meski ada kalanya pedas untuk memberi spirit kepada kami ...
Beliau sosok pribadi yang demokratis dan moderat sehingga beliau bisa menerima pendapat siapa saja dan bisa bergaul di mana saja ...
Beliau tak pernah mengeluh dalam menjalankan, memajukan dan mengemban tugas organisasi meski usia beliau tak lagi muda ...
Beliau sosok yang sangat disiplin dan sangat menghargai waktu ...
Seringkali beliau tiba-tiba menghentikan rapat dan mengajak kami berjamaah saat waktu shalat asar tiba, bahkan beliau juga yang jadi muadzin sekaligus yang mengimami kami ...
Tak jarang tiap kali undangan rapat, beliau sendiri yang memasakkan makanan buat kami meski dg menu yg ala kadarnya. "Ayo kono sampean maem awan disik, sak onone yo, njupuk dewe." Begitulah jiwa penyayang dan perhatian beliau pada kami ...
Tidak sedikit di antara kami menjuluki beliau Gusdurnya dan Abu Nawasnya GPAI ...
Khususnya GPAI Surabaya karena ide-ide segar dan pemikiran beliau acapkali keluar dan melompat jauh ke depan sehingga tak jarang di antara kami sulit menerima dan memahami ...
Beliau tak segan-segan membesarkan hati kami saat di antara kami beliau tunjuk untuk mengemban tugas sebagai panitia ini dan itu serta menempati posisi ini dan itu ... (dalam kegiatan LKAB/Sanlat di bulan september 2015 itu terjadi) ...
Karena dan demi kesinambungan kaderisasi dalam sebuah organisasi yang harus tetap berjalan ...
Meski ada kalanya di antara kami menolak karena berusaha tahu diri dan ada kalanya kami menerima keputusan beliau dengan sepenuh hati ...
(dalam pembentukan pengurus DPD AGPAII kota Surabaya di lembaga pendidikan Darut Taqwa , bulan oktober 2017 itu kami alami) ...
Berbekal niat dan tekad yang kuat serta ditemani sepeda motor butut, beliau terbiasa silaturrahim ke sana kemari, tak peduli dekat maupun jauh, siang maupun malam, teriknya panas dan derasnya hujan tak pernah menyurutkan langkah beliau ,meski hanya sekedar untuk mengantarkan undangan rapat esok hari ...
Jujur saja yang kami tahu , beliau nyaris tak pernah absen di hampir semua rapat dan kegiatan GPAI , Bahkan tak jarang beliau sendiri memberi kabar jika ada kegiatan pelatihan, seminar, workshop atau apa pun namanya kepada kami .
Demi satu kata yakni peningkatan kompetensi GPAI ...
Pak Pri ... Engkaulah idola dan teladan kami ... Para GPAI ... Yang haus akan siraman logika dan nutrisi hati ...
Oh Pak Pri ...
Dedikasimu pada profesi dan orgaisasi tak diragukan lagi ... Hingga ajal menghampiri ...
Selamat jalan pak pri ... Semoga nikmat dan indahnya mahligai surgawi senantiasa menanti ...
#Kami yang selalu merindukanmu ...
#Arif Kudori and Fam's
#Bungurasih, 3-5-2020 jelang shubuh ba'da sahur







Tidak ada komentar:
Posting Komentar